JOURNAL

Jumat, 01 April 2016

Menjadi Lebih Hidup dengan Menulis


Tulisan adalah salah satu cara agar dikenang orang sepanjang masa. 

Banyak penulis memiliki motivasi dengan menulis membuat umur mereka lebih panjang. Secara ilmiah, tentu hal ini perlu pengkajian mendalam. Tapi, secara maknawi, penulis akan terus hidup dan dikenang sekian lama oleh pembacanya, bahkan hingga beratus-ratus tahun setelah ia meninggal.

Umur manusia paling hanya 50-60 tahun. Tapi, dengan adanya karya seperti tulisan, umur kita bisa lebih panjang dari itu. Kita bisa terus menebar manfaat bagi orang lain melalui karya kita yang dibaca orang.

Imam Syafi'i dengan karya fenomenalnya Al-Um, Imam Malik dengan Kitab Al-Muwattha', dan imam-imam lainnya. Karya mereka tetap dibaca, dipelajari, dan diterjemahkan ke berbagai bahasa. Walau mereka telah wafat ratusan tahun silam, namun dengan karya-karya tersebut menjadikan mereka seakan masih hidup sampai sekarang.

Terkadang, ada orang menulis sebagai pelampiasan dari berbagai masalah yang ia hadapi. Permasalahan tersebut membuat jatuh. Ketika menulis, ia merasa fresh. Ajaibnya, bahkan dengan menulis bisa membuat bangkit, tampil ceria, enerjik dan penuh percaya diri lagi. Kekuatan itu berasal dari menulis.

Orang yang memendam perasaan, kadang jadi menderita. Jika terlalu banyak yang dipendam, bisa saja mendatangkan sakit, dendam, atau sedih. Namun, ketika semua itu dijadikan bahan tulisan, bisa jadi obat bagi dirinya sendiri, karena saat menuliskannya, ia juga mencari solusinya.

Menulis itu sebagai bukti, kalau kita ini pernah hidup.

Saya pun ingin merutinkan menulis dan menjadikannya sebagai bagian dari aktivitas keseharian.

^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar