JOURNAL

Sabtu, 09 Juli 2016

Lebaran Momen Kebersamaan

Tiga generasi

Alhamdulillah masih dalam nikmat umur dan sehat sehingga bisa merasakan kembali perayaan Idul Fitri yang selalu berulang tiap tahunnya. Di penghujung Ramadan hingga 1 Syawal tahun ini saya bersama keluarga kumpul di rumah mertua di Depok Cimanggis. Dua adik perempuan suami beserta keluarganya juga ada. Lengkap. Membuat bapak dan ibu terlihat sangat bahagia karena dikelilingi cucu-cucu dan anak-anak kesayangannya. Senang melihatnya ^_^

Shalat Ied dilaksanakan di masjid dekat rumah. Semua shalat kecuali saya karena sedang berhalangan. Tapi saya tetap pergi ke masjid, duduk di antara para jamaah wanita, ikut mendengar khutbah sambil sesekali mengambil gambar dengan kamera yang memang sudah saya siapkan. 





Makanan khas lebaran seperti ketupat dan aneka gulai dimasak sendiri oleh ibu mertua saya. Kami menikmatinya seusai melaksanakan shalat Ied. Kebetulan saya punya ibu mertua yang gemar dan pandai memasak. Bahkan kue-kue lebaran juga ibu sendiri yang bikin. Usia ibu sudah menginjak 70 tahun, tapi beliau masih sehat dan kuat, hobi masaknya pun belum menyusut. Meski demikian, kami sediakan orang lain untuk membantunya memasak walaupun ibu selalu mengatakan sanggup mengerjakannya sendiri dan tidak mau dibantu.


Tradisi sungkeman di hari raya masih berlangsung hingga kini. Kami melakukannya di ruang keluarga. Satu persatu bersimpuh di hadapan orang tua, menyampaikan maaf dan menghaturkan terima kasih atas banyak hal. Selanjutnya kumpul dan ngobrol-ngobrol, foto-foto bareng, dan mendengar bapak mertua berkisah tentang masa lalu, masa ketika anak-anaknya masih kecil. Saya tenggelam dalam cerita yang dituturkannya...

Nemu harta karun di rumah mertua: Foto suami dan adiknya ketika masih kecil

Foto suami bersama adik nomor 2, yang nomor 3 belum lahir :D

Tradisi mudik lebaran mewarnai hari raya kali ini, tapi yang mudik bukan saya, melainkan keluarga adik ipar saya yang bersuamikan pria asal Jember. Mereka mudik di hari pertama lebaran, pada sore harinya. Bapak dan ibu mertua, serta keluarga adik bungsu suami juga ikut ke Jember. Setelah semua berangkat, rumah pun jadi sepi. Tinggal lah saya, suami dan anak. Malamnya kami kembali ke BSD, ke rumah kami sendiri. Rumah mertua kami tinggalkan dalam keadaan kosong.

Di hari lebaran kedua dan ketiga saya bermaksud menyambangi keluarga ayah saya yang bertebaran di Jakarta. Mulai dari sepupunya ayah, pamannya ayah, uwaknya ayah, hingga saudara-saudaranya ayah. 

Nonton Bioskop. Rencananya sih, setelah acara silaturahmi selesai, kami mau nonton film di bioskop. Kebetulan lebaran kali ini ada beberapa film bagus seperti Jilbab Traveler, Rudi Habibie, dan Sabtu Bersama Bapak. Tadinya mau nonton di hari kedua tapi tidak jadi karena saya tidak enak badan. Hari ketiga juga tidak jadi nonton karena ada teman-teman kantor suami pada datang ke rumah. Akhirnya kami tidak kemana-mana karena sibuk menyambut kedatangan tamu yang datang pada siang, sore, dan malam hari. Karena lelah dan kurang tidur, malamnya saya teler, badan makin terasa tidak enak. Tapi tak lama, sekarang sudah baikan.

Berikut ini adalah beberapa foto bareng keluarga di halaman rumah mertua. Hanya genk perempuan, karena para laki-laki sibuk makan dan sibuk menata barang-barang ke dalam mobil yang akan di bawa mudik ke Jember :D


Adik suami yang nomor dua dan putrinya


Adik suami nomor dua dan nomor 3


Bareng anak dan ponakan


tiga saudara sepupu

Senyum di hari raya ^_^

Lebaran memang momen kebersamaan. Meskipun tiap hari juga punya waktu untuk bersama keluarga, tapi kebersamaan saat lebaran punya cerita dengan rasa yang berbeda tentunya ya ^_^

Libur masih lama. Masih banyak waktu buat nonton, jalan-jalan, kulineran, atau pun kegiatan menyenangkan lainnya yang bisa dilakukan bersama. Salah satu kegiatan yang sudah menanti adalah event dari DiaryHijaber.com yaitu Hari Hijaber Nasional pada 7-8 Agustus 2016 di masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta. Saya ingin datang. Semoga bisa hadir. Kamu juga ya...


Taqabalallahu Minna wa Minkum Shiyamana wa Shiyamakum wa Ahalahullah Alaik.

Selamat Idul Fitri 1437 H 

 

4 komentar:

  1. Selamat Lebaran, mbak Rien... Maaf lahir batin yaaaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mbak Dian. Maaf lahir dan batin juga :)

      Hapus
  2. Sudah lama sekali ga lakukan tradisi sungkeman di rumah.
    Sewaktu alm eyang masih sehat, kami sekeluarga kumpul di Lampung dan biasa lakukan itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di rumah keluarga suamiku, tradisi ini masih terus berlangsung kendati eyang sudah lama almarhum...

      Hapus