JOURNAL

Senin, 04 Juli 2016

THR Aman Lebaran Nyaman


Ramadhan dan perayaan Idul Fitri memang mendatangkan banyak berkah. Salah satu yang dinanti adalah datangnya dana tunjangan hari raya (THR). Bagi sebagian besar orang, THR ditunggu kedatangannya karena sangat membantu pengeluaran ekstra saat hari raya.

Bermacam-macam tradisi lebaran seperti mudik, bagi-bagi amplop kepada saudara, belanja oleh-oleh untuk dibawa ke kampung halaman, belanja baju lebaran, belanja camilan lebaran, THR untuk ART/Satpam komplek/Petugas kebersihan lingkungan rumah/Tukang koran langganan, hingga dana untuk silaturahmi dari satu tempat ke tempat lainnya, semua turut meningkatkan pengeluaran.

Wajar kalau kemudian uang THR seperti ‘dihamburkan’. Tapi yang patut diingat adalah jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang. Lantas bagaimana sebenarnya pengaturan dana THR yang tepat?

Lebaran merupakan momentum yang tidak datang secara tiba-tiba. Perayaannya berulang setiap tahun. Ini sebenarnya nilai plus, sehingga kebutuhan bisa disiapkan dari jauh hari.

Besar uang THR biasanya tetap, sehingga bujet yang ada bisa dibuatkan daftar pengeluaran lebih dulu. Jika uang THR akan digunakan untuk mudik, kita bisa perhitungkan biaya yang akan dihabiskan sejak jauh-jauh hari, mulai dari tiket akomodasi, atau bila menggunakan transportasi pribadi kita bisa perkirakan berapa uang bensin yang akan dibutuhkan. Mengukur kebutuhan mudik bisa dilakukan jauh hari sebelumnya. Dengan cara seperti ini, kita bisa menghindari pengeluaran yang tidak sesuai bujet.

Bagi yang tidak mudik alias di dalam kota saja, tetap harus memperhitungkan biaya transportasi. Sebab lebaran identik dengan silaturahmi ke tempat kerabat. Di hari kedua biasanya pergi rekreasi. Di hari ketiga dan seterusnya bisa jadi pergi-pergi ke tempat hiburan seperti bioskop, dan lainnya. Menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa mobil, keduanya sama-sama membutuhkan dana. Ini pun perlu diperhitungkan.

Mempersiapkan dana belanja juga perlu dibuatkan catatan khusus berisi keperluan prioritas saja, tujuannya agar uang belanja lebaran tidak melenceng dari yang sudah direncanakan. Membuat daftar nama penerima amplop lebaran juga bisa dilakukan, mendahulukan saudara itu bagus, tapi jangan sampai melupakan lingkungan sekitar. Saya biasanya lebih suka  mendahulukan orang-orang terdekat dalam keseharian saya di rumah seperti ART, satpam komplek, petugas kebersihan lingkungan rumah, dan beberapa anak-anak yang tinggal di kampung sebelah.

Jika semua keperluan lebaran bisa disiapkan dari jauh hari sebelumnya, besar kemungkinan dapat terhindar dari pengeluaran menumpuk. Untuk busana, saya sebetulnya jarang belanja baju lebaran di waktu jelang lebaran. Selain tidak sanggup belanja di tengah membludaknya pembeli yang memadati pusat-pusat perbelanjaan, juga merasa baju yang ada sudah cukup untuk digunakan berhari raya. Saya mengedukasi anak-anak perihal baju lebaran ini bahwa momen lebaran bukan perihal baju baru, tapi kebersamaan.

Dapat rejeki ganda jangan sampai lupa daratan. Itu saja intinya. Kita bisa tanyakan pada diri sendiri seberapa penting kebutuhan yang harus dibeli. Apa-apa yang dibelanjakan jangan pernah keluar dari daftar yang sudah dibuat karena bisa mengacaukan dana THR. Bagi yang punya cicilan kredit dan utang, inilah saat yang tepat untuk membayar bahkan melunasinya.

Berapa idealnya pembagian dana THR? Sebagai menteri keuangan di rumah tangga, saya punya hitungan seperti ini: 50% untuk biaya kebutuhan sehari-hari, 50% lagi saya bagi lima masing-masing 10% untuk ditabung, biaya rekreasi sedekah/amal/zakat/, tabungan pendidikan, dan dana darurat.

Ideal bagi saya belum tentu bagi yang lain, tapi syarat ideal umumnya adalah persentase pengeluaran harus sesuai prioritas.

Yuk jangan sampai besar pasak daripada tiang :)


6 komentar:

  1. jangan karena ada THR jadi lebh boros ya. Harus pinter-pinter mengelolnya juga. Biasa ya suka mau serba dibeli heheh eitu sih aku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kendalikan diri sebisa mungkin yo mbak :)

      Hapus
  2. Abis dapet THR hindari dulu liat2 situs jualan kamera & lensa, bisa kalap :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Abis terima THR, mas mesti diborgol dan dikunciin dalam kamar dulu kalo gitu :D

      Hapus
  3. THR emang oke buat nambah2an pos2 keuangan kita lainnya, atau ga bantu mengurangi hutang kredit kl ada ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo punya hutang, menurutku itu dulu yang diprioritaskan dibayar...

      Hapus