JOURNAL

Rabu, 22 Juni 2016

Mempertahankan Harapan

jelajah pulau di belitung

Di dunia ini, kebanyakan orang tidak ingin kehilangan harapan, tetapi kerikil dan batu-batu besar ada saja menyandung kaki. Bila terlalu sering, kekuatan menipis, lama-lama habis, tersisa tangis. Harapan bisa pergi, keluar dari hati, menghilang dari kepala. Tak terlintas lagi sama sekali.

Ketika sampai pada titik lelah paling lelah, ada putus asa dan reaksi tak terkira, bahkan memilih untuk selesai saja. Berhenti. Lantas, kekuatan seperti apa yang mampu membuat bertahan dan berjuang menepis keinginan akhiri semua?

Individu yang diuji, secara psikologis akan melahirkan sikap pasif, pesimis dan terus melihat ke masa lalu. Hanya kekuatan dari harapan yang membantu untuk terus bertahan dan melawan hal yang negatif bagi jiwa, sambil memikirkan kembali orang-orang dalam hidup yang saat ini dicinta dan mencintai, sehingga membantu menghilangkan ragu, yakin bahwa sakit dan kekhawatiran itu akan berlalu.

Harapan. Tanpanya, pasokan energi keyakinan, kemampuan untuk bertahan, dan usaha mencari jalan keluar akan punah.

Masihkan ada harapan yang mengisi pikiran positif dengan perasaan positif? Masihkah pakai hati dan bukan akal saja?

 


***
Naik mecusuar 18 lantai lelah
Tapi ada harapan di tiap lantainya
Sehingga bisa terus naik
Dan akhirnya menikmati hamparan keindahan…

1 komentar: