JOURNAL

Senin, 21 November 2016

Granada Square Tempat Jajan dan Sarapan di BSD City


Granada salah satu tempat sarapan favorit saya di BSD. Pedagang kuliner di tempat ini menjual banyak pilihan makanan, beberapa di antaranya adalah makanan kegemaran saya. Area komersil di Kencana Loka ini berupa toko-toko satu lantai. Sebagian besar toko dijadikan tempat usaha kuliner. Lainnya jadi salon wanita, barber shop, jasa laundry, jasa pijat, pet shop, toko ATK, tempat foto copy, dan toko sembako.

Pedagang yang berjualan bukan hanya mereka yang memiliki toko di Granada, tapi juga pedagang dari luar. Mereka menggelar lapak pada area tertentu yang telah disediakan pengelola. Ada tenda khusus yang disediakan. Nah di tenda itulah mereka berjualan. Pedagang tinggal membayar sejumlah iuran kepada RT setempat. Uangnya dikelola dan digunakan untuk kebersihan dan keamanan Granada. Ada yang datang dengan gerobak, ada pula yang berdagang dengan menggunakan mobil pick up terbuka, seperti food truck. Jejeran food truck ini ada di beberapa titik.

Saya suka jajan ke Granada karena tempatnya bersih. Area dagang ini dikelilingi hunian warga BSD (cluster-cluster). Tiap hari selalu ramai pembeli, terlebih di akhir pekan. Nggak salah kalau ada sebutan orang BSD doyan jajan hehe. Mungkin pada jarang masak, biar praktis langsung beli. Tapi yang jualan kebanyakan orang BSD itu sendiri lho. Bahkan ada teman dan tetangga yang jualan di sana :D

Pagi hari, selain untuk sarapan, biasanya saya datang ke sini untuk belanja sayuran. Ada sih Pasar Modern BSD yang sangat lengkap untuk belanja sayur dan lauk, tapi sering ribet dengan urusan parkir. Pun terlalu ramai. Penjual sayur di Granada biasanya tidak diperbolehkan menggelar lapak di pinggir jalan karena dapat mengganggu arus kendaraan, tidak rapi, bisa kotor dan jadi tidak enak dilihat. Penjual sayur tetap meletakkan dagangannya di dalam mobil terbuka. Ada sekitar 5 mobil sayuran di Granada, tersebar di beberapa titik.

Nah, jajanan apa saja yang bisa ditemui di Granada? Banyak.

Bakmi Jawa, Soto ayam, Bakmi Jogja, aneka masakan India, Mie Kangkung, Nasi Pecel Madiun, Nasi Uduk, Lontong Sayur Padang, Bakso Malang, Nasi Padang, Roti Bakar, Mie Ayam, Bakmi Bangka, Bakmi Sangrila, Bebek goreng, aneka jajanan pasar, dll. Pada sore hari, biasanya ada sate padang, nasi goreng gerobak, dll.

Saya lebih sering jajan di Granada pada pagi hari. Biasanya seusai antar anak-anak ke sekolah. Waktunya nyantai. Bisa berlama-lama sambil menikmati matahari pagi yang langsung mengenai badan.

Spesial Biryani

Kedai Al Qadrie Spesial Biryani.
Kedai ini menempati toko paling ujung di deretan toko arah cluster Sevilla. Mudah dijumpai. Ada papan nama bernuansa hijau terpasang besar di bagian depan kedai. Tempat duduk dan meja makan ada di dalam dan ada yang di luar. Tempatnya bersih dan nyaman. Penggemar biryani pasti senang datang ke Al Qadrie.

Menu Timur Tengah yang tersedia di antaranya biryani kambing (55 ribu), biryani ayam (45 ribu), biryani polos (22 ribu) kebuli kambing (55 ribu), kebuli ayam (45 ribu), nasi mandhi kambing (55 ribu), nasi mandhi ayam (45 ribu), roti canai kari/susu/coklat (12 ribu), roti canai keju (14 ribu), roti canai coklat/keju (15 ribu), kari kambing (25 ribu), kari ayam (17 ribu).

Di lain waktu menyantap biryani, sekarang roti cane kari

Kopi Arab, mirip kopi susu ya
Untuk makanan Indonesia kedai Al Qadrie menyediakan bubur ayam (12 ribu), kwetiau Pontianak (22 ribu), mie ciplak Pontianak (25 ribu), rawon (20 ribu), sup iga (30 ribu), sup ceker (18 ribu), gado-gado siram (15 ribu). Pilihan minumannya juga beragam. Dingin maupun panas. Ada pula minuman buah asli. Saya kalau ke sini suka minum kopi arab-nya. Harga minuman mulai dari Rp 2 ribu – 14 ribu.

Pemilik kedai ini temannya teman saya. Seorang muslimah. Tinggal di cluster Sevilla. Pelayan kedainya mbak-mbak masih gadis yang semuanya berjilbab. Masakannya dijamin halal, ada tulisannya. Menu kesukaan saya di sini biryani dan roti cane. Tapi kadang saya juga makan bubur ayam.

Buka Selasa-kamis Pukl 10.00-21.30 Hari Jumat-Minggu buka pukul 07.00-21.00

Datang pagi-pagi pas weekend, kedainya baru buka, masih sepi

Mie Kangkung JPM

Nggak ada nama JPM-nya sih sebetulnya. Tapi yang punya warung adalah ibu pemilik Toko JPM. Saya termasuk pelanggan JPM. Sering beli alat-alat tulis di sini. Letak kedai Mie Kangkung persis depan toko JPM. Jadi saya sebut saja Mie Kangkung JPM. Di Granada hanya ada satu JPM, mudah dicari.

Menu yang tersedia tentu saja hanya mie/bihun/kwetiau kangkung. Mie-nya buatan sendiri. Tanpa pengawet. Bisa pakai daging ayam. bisa pakai ceker ayam. Sesuai selera. Selain mie kuning, ada ayam, sayur kangkung, dan toge sebagai isiannya. Semuanya disajikan segar, dibuat saat dipesan. Kangkung dan togenya bagus. Sepertinya memang dipilih yang paling bagus. 


Senang melihat ada toge dan kangkung dalam makanan mie. Segeeer. Paling suka rasa kuah kaldu ayamnya, sedap tanpa tambahan penyedap rasa. Saya hampir nggak pernah menyisakan mie kangkung ini, termasuk kuahnya saya makan sampai tetes terakhir hehe. Enak sih.



Halal

Minumannya es timun. Beda dengan es timun yang biasa saya minum di Kedai Mie Aceh. Es timun yang ini ada biji selasihnya, plus tambahan perasan jeruk lemon. Segaaar. Warung ala street food ini menyediakan 8 kursi untuk 2 meja yang dipasang di bawah payung tenda. Saat sedang ramai, mesti antri kalau mau duduk. Kadang ada juga yang duduk di trotoar. Atau duduk di dalam mobilnya sendiri yang bisa diparkir persis depan toko. Orang yang beli untuk dibawa pulang tidak sedikit. Ramenya pas pagi, orang datang buat sarapan.

Harga mie Kangkung Rp 20.000 per porsi. Es Timun Rp 8.000 per gelas.
Buka jam 7.00 pagi sampai sore. 

Mie Kangkung dan es timun, pasangan serasi

Mie Kangkung enak

Es timun selasih

Lontong Sayur Padang

Nah, ini makanan sejuta umat. Eh sekeluarga maksudnya. Nggak ada yang nggak suka sama makanan satu ini. Sebagai orang sumatera, makanan bersantan dan pedas sudah jadi kegemaran. Saya suka tapi nggak tiap hari juga sih pingin makan ini.

Lontong Sayur Padang Uni Ima namanya. Tempat jualannya pakai mobil. Parkir di area parkir utama Granada, berderet dengan mobil-mobil dagangan lainnya. Kadang berpindah tempat di sisi lainnya. Sepertinya tergantung mobil siapa yang duluan parkir. Berlomba dengan penjual lainnya. 




Kursi dan meja untuk makan dipasang mengeliling mobil. Ada tendanya biar tidak kepanasan dan kehujanan. Alat masak seperti panci-panci dan kompor diletakkan di samping mobil. Yang melayani biasanya ada 4. Satu perempuan (mungkin Uni Ima) dan 3 laki-laki. Yang perempuan jarang terlihat. Kadang-kadang saja.

1 porsi lontong sayur Padang berisi potongan-potongan lontong, telur rebus, tahu, sayur nangka muda, dan kerupuk merah. Harga per porsi Rp 13.000,- Minuman yang tersedia cuma air mineral gelas. 

Lontong sayur Padang kesukaan

Kue Jajanan Pasar

Di sini ada 3 penjual kue jajanan pasar. Dua penjual berdagang di tenda, 1 penjual berdagang di mobil. Pedagang di tenda punya banyak sekali jenis kue. Jumlahnya pun banyak. Harganya mulai dari Rp 2.000,- – Rp 3.500,- Tempat saya biasa beli yang jualan di mobil. Kue-kuenya sedikit lebih besar, lebih mahal, tapi enak. Harga mulai dari Rp 2.500 – Rp 7.500,- Anak saya kalau jajan di sini yang dipilih pasti lemper dan donat hehe. Kalau saya lupis dan dadar ijo gulung.

Dulu rak kaca tempat kuenya ditaruh di mobil. Sekarang sudah diturunkan, ditaruh di pelataran toko. Katanya kalau pembeli mendekati mobil, bikin badan jalan jadi sempit oleh pembeli yang antri. Biar nggak celaka juga sih. Meski jalan dalam perumahan, tetap saja kalau pagi ramainya bukan main. Orang-orang seperti keluar semua dari rumah. Mobil dan motor seperti semut keluar dari sarangnya.

Ada 3 penjual kue pukis di Granada. Masing-masing beda tempat. Ada penjual makanan khas betawi kue gemblong, biasanya pakai wadah yang dipikul. Sering terlihat di dekat penjual bubur ayam. Macam-macam makanan yang dijual. Memudahkan para ibu yang pagi-pagi tidak sempat membuat bekal untuk anaknya. Pun bagi mereka yang sibuk berangkat kerja, tak sempat masak, bisa sarapan dulu di sini. 

Kue jajanan pasar beli di Granada

Nah itulah cerita saya tentang tempat sarapan di Granada. Tidak setiap hari juga sih saya sarapan di Granada. Kadang niatnya cuma mampir untuk beli kue-kue jajanan pasar untuk dibawa pulang, tapi memang kalau sudah sampai sana malah singgah dan duduk makan. Sering tergoda. Apalagi kalau sudah melihat mie kangkung atau roti cane, atau mencium aroma wangi kuah bakmi, bakal jajan he he

Oh ya, tempat jajan di BSD itu banyak. Granada ini hanya salah satunya. Kapan-kapan saya ulas tempat lainnya. Buat yang ingin tahu seperti apa penampakan Granada, bisa gugling dengan mengetik kata kunci Granada Square BSD City, nanti muncul foto-fotonya. Sayangnya foto-foto yang muncul tidak menggambarkan suasana ‘jajan’ seperti yang saya ceritakan. Mungkin foto lama ya. Masih sepi. Kapan-kapan saya ambil foto sendiri, buat melengkapi foto dalam tulisan ini. 

Nggak pernah bosan makan makanan satu ini

Es timun selalu segar dan menyegarkan

Oh ya, ada Mie Aceh? Belum ada. Kalau mau, mesti jalan dikit dari Granada sekitar 100 meter ke Golden Vienna. Masih di BSD juga. Nah, di situ ada kedai Aceh Jaly-jaly yang terkenal itu. Tempatnya di ruko 2 lantai. Saya biasa makan mie aceh bareng keluarga di sana. Mau ngopi? Gampang. Di Granada itu ada 2 coffee shop. Tapi saya lupa namanya. Baru sekali saja mampir. Banyak tempat ngopi lainnya di BSD. Dari yang rasa lokal sampai luar, tinggal pilih saja. Ini juga kapan-kapan akan saya ulas. 

Teman-teman saya yang tinggal di sekitaran BSD (bukan warga BSD), mengaku sering datang ke Granada buat jajan. Entah pagi, siang, sore, atau pun malam. Ada yang bilang makanan olahan bebek di sini enak, ada yang bilang nasgor mas gondrong paling juara, ada yang bilang bakso Dino bikin nagih, ada yang bilang kafe roti bakar 88 nya asik buat ajak teman nongkrong sambil ngemil-ngemil. Hehe. Anggap saja banyak yang enak di Granada itu ya.
 

BSD City, Serpong, Tangerang Selatan.


*semua foto koleksi pribadi
Jepretan dari kamera ponsel ASUS Zenfone3

2 komentar:

  1. BSD termasuk buat wisata kuliner. Tante saya tinggal di sekitar situ. Kayaknya ada aja infonya tentang kuliner :D

    BalasHapus
  2. Aku pernah tinggal di komplek situ... Bener jadi kangen.... Kalo pagi rame.... Pingin pindah ke situ lagi...

    BalasHapus