JOURNAL

Selasa, 24 Mei 2016

Berkenalan dengan Atanasia Rian di Dunia Maya Dulu, di Dunia Nyata Kemudian


Saya sedang ikut arisan blog. Arisan kali ini mengulas tentang seorang blogger yang tinggal di Jogja dan seorang blogger yang tinggal di Batam. He he...ketahuan ya saya punya dua hutang. Beginilah, akibat banyak menunda karena sibuk ini itu, sudah dua bulan baru dikerjakan. Moga-moga ibu ketua arisannya nggak kasih saya hukuman pancung ya hehe. Kasih hukuman suruh makan saja, dijamin saya nggak nolak.

Oh ya, saya lama banget baru setor tulisannya karena mesti bolak balik liatin blog Rian dulu. Cari tahu gitu lho. Setelah (sedikit) tahu, mulai deh hari ini nulis. Tapi maafkeun, yang saya tulis malah banyak melenceng dari cerita tentang blognya. Ini tulisan kesana kemari mengikuti kemana angin curcol berhembus...*halah :p

Baiklah, mari kita mulai sebelum mual....

Atanasia Rian namanya. Saya banyak melihat namanya disebut-sebut oleh mbak Primastuti (biasa saya panggil mbak Ima) dalam facebooknya. Ia adalah sosok perempuan muda berkaca mata dan berambut pendek yang wajahnya senantiasa dihiasi senyum (hampir di semua foto Rian senyum). 

Menyenangkan, itu kesan pertama yang saya lihat dari foto-fotonya dan juga interaksinya di dunia maya.

"Belum pernah bertemu sudah bilang menyenangkan? Memangnya sudah pernah berinteraksi langsung di dunia nyata? Kalau ternyata beda dengan yang dilihat di dunia maya gimana? Nanti shock lho!"

Pernah baca/dengar kata-kata seperti itu nggak dari orang di sekitarmu, kawan? Saya pernah beberapa kali. Hmmm....hmmm...yang bilang begitu bisa jadi orang yang tak memiliki kelapangan hati. Hatinya sempit, itupun terisi oleh rasa  penerimaan yang buruk, bukan penerimaan yang indah. Atau, bisa jadi bisa menerima, tapi tak punya kepandaian bersikap. Kasihan sekali. *lha :D

Orang lain beda di dunia maya dan di dunia nyata, emang mempengaruhi hidup lo? Menghilangkan mata pencarian lo? Mengubah keyakinan lo? Kalo gak, kenapa harus shock? Lagipula apa pentingnya membahas hidup orang lain, sedangkan hidup lo sendiri punya seribu masalah :D

Jreng..jreng! 

Saya mau cerita secuil pengalaman saya saat bertemu di dunia nyata dengan kawan-kawan yang saya kenal lama di dunia maya. Saya bilang kenal lama, artinya bukan sebulan dua bulan lho ya, tapi 5-6 tahun. Ya, sejak saya ngeblog tahun 2008 (di Mulitply 2008-2012), saya sudah punya teman dunia maya dan sampai sekarang hubungan kami masih langgeng (2009-2016). Sudah bertemu di dunia nyata, sudah berinteraksi, dan tetap berkawan sampai saat ini. Sebut saja Ihwan, Dian, Mbak Ira, Mbak Zulfa, Dedew, Lestari, Mbak Helene, Desi Puspitasari, Yayan, Ivone, Lalu Abdul Fatah, Vera, Indri, Mar, Siska, dan lain-lain masih banyak lagi. Kami bergaul lama di dunia maya dengan segala kelakuan kami masing-masing. Berbeda pendapat pernah, singgung-singgungan pernah, tapi nggak pernah sampai pecah perang dunia ketiga, apalagi sampe musuhan dan blokir-blokiran :))

Hal biasa jika di dunia maya ada yang narsis dan banyak celoteh, banyak canda dan gemar bikin tertawa lewat rangkaian kata yang mereka tulis. Setelah bertemu? Kalem, pendiam, dan tenang. Beda banget! Ada yang kalem dan bijaksana di dunia maya, setelah ketemu ternyata berisik dan ketus. 

Yang maya dan nyata, biarlah memeluk erat dunianya sendiri. Tidak ada paksaan untuk menerima atau pun menolak salah satunya, hanya perlu kedewasaan dalam bersikap. Sikap yang baik tentunya.

Bak sebuah cerita dalam versi buku dan film. Saya hampir tidak pernah mengatakan: Saya suka versi bukunya, tapi tidak filmnya. Saya suka versi filmnya, tapi tidak bukunya. Kenapa? Karena saya menyukai masing-masing versi dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kenapa versi yang ada harus disanding-sandingkan demi memuaskan rasa tidak suka dari apa yang kita suka? Tiap versi sama-sama dibuat dengan keterampilan dan keahlian. Hasilnya beda karena saat dibuat menyesuaikan wadah tempat bercerita. Jika buku adalah wadah cerita berupa rangkaian tulisan, maka film adalah wadah cerita berupa gambar bergerak dan suara. Ekspresi yang muncul pun tergantung mata, telinga, dan perasaan yang membaca atau yang menonton.
 
Rian dan mbak Ima

Membaca enam tulisan teman-teman tentang Atanasia Rian, saya merasakan aura positif Rian begitu bersinar, lalu berkata dalam hati: “Saya ingin mengenalnya lebih dekat. Saya ingin belajar dari caranya bertanggung jawab. Saya ingin meniru keramahannya, kerendahhatiannya, dan caranya berinteraksi yang membuat siapapun yang dekat dengannya jadi merasa nyaman dan bahagia.”

Saya baru sebatas bertemu di dunia maya. Tentu belum bisa berkata-kata tentang Rian. Yang bisa saya kenalkan di sini adalah blognya, rumah maya kesayangannya: www.kulinerwisata.com.  

“Blog kan rumah maya yang isinya lebih banyak pencitraan. Emang harus dipercaya?” 

Pernah dengar kalimat seperti ini? Saya pernah :D

Mau pencitraan atau bukan, itu bukan urusan saya. Lagipula, menampilkan yang baik-baik itu emangnya sebuah dosa?  Orang posting foto makan-makan, jalan-jalan, nginap di hotel, dapat hadiah, menang lomba, emang termasuk dalam daftar keburukan? Daripada isi blog dan sosmed diisi dengan ajakan membenci, iri dengki yang dikemas dengan fitnah, kata-kata tendensius, kenapa tidak memposting hal-hal menarik yang mengajak orang untuk mengagumi dan mensyukuri ciptaan Tuhan lewat keterampilan kita membuat tulisan dan foto?
 

 
Isi blog Rian adalah citra Rian.

Terus terang, sebagai sesama penggemar kulineran dan jalan-jalan, saya terpesona pada isi blognya. Pengalaman Rian ternyata lebih kaya.

Jika ada yang lebih kaya, berarti di situlah tempat yang tepat untuk dijadikan tempat belajar. Kalau kamu, jika ada teman yang lebih ‘kaya’, muncul rasa ingin mendekat dan belajar, atau justru rasa iri dengki, ingin memusuhi, lalu memblokirnya? :D

Blogger dewasa dan bijaksana, tahu apa yang harus dilakukannya.

So, yuk kenalan dengan Rian. Baca juga tulisan teman-teman saya tentang Rian dalam link berikut ini:
  1. http://www.ardiba.com/2016/04/atanasia-rian-sosok-tangguh-blogger.html?m=1
  2. http://www.linasasmita.com/2016/04/mengenal-kuliner-jogja-melalui-blog.html?m=1
  3. http://www.ceritamanda.com/2016/04/barbie-yang-tidak-sempat-menye-menye.html
  4. http://anotherorion.com/humble-barbie-blogger/
  5. http://www.adventurose.com/2016/04/atanasia-rian-barbie-van-jogja-yang.html
  6. http://www.keluargabiru.com/2016/05/barbie-dari-yogya-yang-demen-traveling.html?m=1

Ini blog Rian www.kulinerwisata.com 

Kunjungi yuk ^_^

9 komentar:

  1. Barbieeeeee... aku pengen banget ketemuan ama Barbie van Jogja ini...

    BalasHapus
  2. asyeeekkkk makasih mba rien cantik, kayaknya trip berikut aku harus ikut ah biar cantikku makin terpancar bruakakaka

    BalasHapus
  3. Barbie itu BEDA BANGET dengan blognya mbaaak.
    Di blog doi kan halus, gemulai, penuh EYD gitu haghaghag

    Di dunia nyata, EWWWWW GEMESSSHHHH dehhh ama Berbiiiiku chayaaaaangggg

    BalasHapus
  4. Wow, tulisannya untuk arisan link udah banyak juga ya, Mba. Keren ih!
    Tentang Rian, aku belum pernah ketemu scr offline, tapi aku berani simpulkan bhw orangnya ciamik, dan enak dijadikan teman baik. Responsive dan supportive. Makanya aku rangkul menjadi salah satu PIC Arisan Link kita. Hehe.

    BalasHapus
  5. Barbiesita versi maya dan nyata emang beda, kalau di versi maya tulisannya cenderung serius sedangkan versi nyata aslinya gokiil. Aku pengin bisa membaca ulasan review Mbak Rian yang gokil kayak orangnya he3
    Tapi walaupun berbeda aku tetap senang bisa mengenalnya, sayang dua kali ke Yogya kemarin nggak bisa ketemu lagi.

    BalasHapus
  6. Aku udah pernah ketemu sama Rian, asyik orangnya ;)

    BalasHapus
  7. Wuihh... walau baru ketemu di dumay, Mbak Riang emang baek banget...

    BalasHapus